Sabtu, 09 November 2019

Irama kehidupan



Irama yang berjalan dalam kehidupan seperti air mengalir.

Air mengalir selalu bergerak mencari tempat yang lebih rendah.
Kecuali jika di sedot (pakai pompa air) atau di panaskan matahari (menjadi uap) baru bisa bergerak keatas atau di arahkan sesuai jalur melalui selang (peralon).


 Aair yang mengalir akan bisa mengarah ke arah kita jika ada jalur alirannya, dan posisi kita ada di dataran rendah (dibawah sumber mata air itu).

Dalam rangkaian hukum alam yang berkaitan dengan sifat Air , ada sebuah pelajaran yang bisa kita terapkan dalam hidup dan kehidupan.

Air adalah salah satu sumber hidup dan kehidupan.

Beberapa kitab banyak memakai istilah "Air" dalam menggambarkan sebuah "Wahyu" (pengajaran) yg bisa menghidupkan jiwa-jiwa yang kering dan tandus.

Jika ingin jiwa kita teraliri Air (pengajaran) yang mampu menghidupkan jiwa yang gersang dan tandus, maka posisikanlah diri kita di dataran rendah.
Jangan di dataran tinggi (sombong dan angkuh).

Sebab air hanya mengalir ke dataran rendah dan tentunya yang ada rangkaian jalur alirannya (selang atau peralon).

Jika airnya harus Naik ke Atas tentu harus dengan di  mana pompa.
Yangt mana bukan bentuk aliran yg mengalir yang kita rasakan, tapi sebuah daya dorong serta hentakan oleh daya dorong pompa air itu.bisa membuat berantakan yg terkena hentakan itu.

Salam ๐Ÿ™


ARTIKEL LAINNYA:
Pencarian dan pengenalan jati diri

Moral spiritual

Pikir kata dan perbuatan

Hukum keselarasan dan keseimbangan

Irama kehidupan

Hukum keselarasan dan keseimbangan


Dalam kehidupan ini ada kekuatan yg maha dahsyat yang selalu bekerja memperjalankan hidup dan kehidupan..

Sistem arah gerak dan perjalanannya mengarah dan selalu memproses kearah titik keseimbangan.
Meskipun dalam lajunya, kadang terjadi benturan dan hentakan.



Kakuatan itu dalam bekerja memproses jalannya kehidupan ada kalanya memperlukan juru bicara, agar pesan-pesan dari kekuatan itu bisa tertangkap dan di terima oleh sasarannya.

Manusia merupakan bagian dari pemeran utama terwujudnya keseimbangan dan keselarasan hidup dan kehidupan.

Di dalam otaknya terdapat sinyal-sinyal yang bisa terkoneksi dengan  sistem pusat alam semesta.

Yang membedakan antara manusia satu dengan lainnya adalah jaringan kecepatan aksesnya (kalo istilah hp ada 4g, 3g, atau yang di bawahnya lagi), dan kuota yg ada  serta perangkat (hardware/tubuh/fisiknya) yang mempengaruhi kualitas kinerja sinyal nya.

Contohnya dulu waktu aku di Kalimantan, semua hp cina tidak dapet sinyal di tempat-tempat tertentu. Tapi hp Sony, Samsung, Nokia masih bisa dapat sinyal dan internet.
Hp cina yang bisa dapat sinyal saat itu cuma Oppo, selain Oppo hp cina lainya tak mampu menangkap sinyal di beberapa tempat yang aku kunjungi.

Makanya manusia-manusia terpilih sekelas Nabi/Rosul atau istilah-istilah manusia terpilih lainnya, mereka (para manusia terpilih itu) mampu membaca atau melihat kejadian-kejadian yang akan terjadi ratusan/ribuan tahun ke depan.

Kemudian istilah itu (tentang penglihatan ratusan/ribuan tahun kedepan) di sebut Nubuwah/ramalan.
Karena Istilah Nabi (Annaba) adalah pembawa berita atau bernubuwah.

Maka manusia yg berpredikat Nabi tentu membawa berita-berita  dari apa yang di lihat beberapa ratus tahun kedepan dan juga beberapa ratus/ribu tahun kebelakang.

Karena kecepatan aksesnya bukan lagi 4g lagi, Mungkin  (mungkin loh ya..๐Ÿ˜) udah mencapai 8g/9g, atau malah lebih dari itu๐Ÿ˜

Karena manusi-manusia terpilih itu mampu mengakses kejadian kedepan dan kejadian kebelakang, sehingga belio-belio itu bisa melihat juga mana-mana ajaran/agama/Din yang telah keluar dan menyimpang dari relnya, dan mengembalikan lagi ajaran-ajaran itu kepada garis/relnya yang fitrah/asli/alami.

Meski kitab banyak beredar, tapi banyak yg tak mampu memahami kemana arah petunjuk yang tertulis dlm kitab-kitab itu.
Sehingga terjadi banyak perpecahan dan aliran-aliran dan golongan-golongan.
Dan setiap golongan bangga dengan golongan masing-masing.

Kehadiran sosok manusia pilihan itu adalah untuk memurnikan kembali kebenaran ajaran-ajaran/ sistem/Din/Agama yang telah tercerai berai, dan menyatukan kbali menjadijadi kesatuan (ketauhidan) dengan kemasan bahasa dan istilah  yang berbedaa sesuai jaman dan budaya yang berlaku di mana manusia terpilih itu di utus.

Jadi soal manusia-manusia erpilih itu tidak ada yg membawa sistem/Din/agama baru.

Apa yang bawa Semua adalah sama dengan yang di bawa oleh Rosul-Rosul/Nabi-Nabi sebelumnya.

Dan jika ada yang masih melihatnya berbeda (tentang ajaran/agama yang di bawa para Rosul dan Nabi itu) mungkin itu adalah masalah kemampuan jangkauan penglihataya dalam mengakses sistem pusat alam semesta yg bekerja dalam kehidupan.

Itulah sebabnya, kenapa Manusia-manusia terpilih  itu selalu di utus di setiap periodenya, karena telah banyak manusia-manusia yang menyimpang dan keluar dari garis/rel ajaran yang fitrah/alami.

Agar soosok  manusia terpilih itu bisa menuntun dan menunjukkan jalan keselamatan yang terang dalam mengarungi perjalanan hidup dan kehidupan ini dalam ketauhidan (kesatuan/keselarasan).

Maka istilah sang penuntun itu, bisa di sebut sang penggembala (budak angon) dalam kalangan orang Pengikutnya Isa/Yesus.

Dan ternyata dalam beberapa bait dalam tulisan para leluhur juga ada istilah budak angon.

Artinya, setiap masa/zaman tertentu (sesuai siklusnya), akan ada manusia terpilih yg akan di pilih memerankan peran budak angon (sang pengbala).
Agar sosok manusia terpilih  itu menggembalakan domba-dombanya  dan memelihara domba-dombanya serta melindungi dan menjaga domba-dombanya agar aman dari incaran serigala,  serta  perjatidak dalamtwrsesat pelanannya menuju kandangnya.



Apakah sekarang sudah memasuki siklus perputaran waktunya akan munculnya sang penggembala itu...???

Atau sang penggembala itu sudah ada, tapi aku dan kita blm bisa melihat keberadaannya...???

Monggo cari jawaban masing-masing...๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Sebab, yang sudah tahu, biasanya juga tidak akan sembarangan nyeplos, alias ngember sana-sini...๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Salam...๐Ÿ™




ARTIKEL LAINNYA:
Pencarian dan pengenalan jati diri

Moral spiritual

Pikir kata dan perbuatan

Hukum keselarasan dan keseimbangan

Irama kehidupan

Pikir kata dan perbuatan

Pikiran yg kemudian menjadi sebuah kata/kalimat (yang terucap atau yang tidak terucap) dan kemudian menjadi sebuah aksi/perbuatan, sesungguhnya itu adalah gambaran dari sebuah sensasi "rasa".

"Rasa" merupakan sebuah alram/peringatan yg terbentuk dari beberapa hal.
Rasa bekerja berdasarkan kabel-kabel/syaraf yangg selalu memberikan informasi-informasi yang  didapat dari pendengaran, penglihatan dan pikiran/analisa kita.

Kabel-kabel/sayaraf itu rentan dengan yamg namanya "konslet" dan berakibat fatal (stres bahkan bisa hilang ingatan) jika beberapa informasi yg di dapatkan, berbenturan satu dengan yang lainnya.

Benturan informasi itu akan membentuk sensasi Rasa/alram yang kacau.
Sehingga akan pula mempengaruhi bentuk pikiran, kata dan perbuatannya.

"Rasa" hanyalah sebuah sensasi bentuk alarm yg tercipta dari perangkat lunak (pengetahuan dan pemahaman yang kemudian menjadi doktrin) yang telah terinstall dalam kesadaran kita.

"Rasa" terhubung dengn pikiran sadar dan juga pikiran bawah sadar.
Jika rasa di kaitkan dan umumnya di sebut "Hati", sesungguhnya itu (hati) hanyalah sebuah penamaan yang tidak ada barang/bendanya.

Karena apa yg di sebut QOLBU (yg biasa di artikan hati) sesungguhnya adalah otak manusia yang merupakan sistem pusat komputerisasi tubuh manusia, dan memiliki 3 unsur kecerdasan (IQ,EQ,SQ).

Jadi jika ada istilah " di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging, jika daging itu rusak, maka Rusaklah semua.
Dan jika daging itu baik/sehat, maka baiklah semua.
Dan segumpal daging itu adalah Qolbu/otak.

Qolbu bukanlah hati.
Hati  fungsinya  menawarkan dan menetralisir racun, mengatur sirkulasi hormon, mengatur komposisi darah yang mengandung lemak, gula, protein, dan zat lain. Hati juga membuat empedu, zat yang membantu pencernaan lemak.



Qolbu-Qolaba-Qolabu adalah menimbang-nimbang, membolak-balikkan, memperhitungkan, menganalisa, dan kemudian menyimpulkan.

Sistem jaringan otak kerjanya meliputi semua organ tubuh melalui syaraf-syaraf penghubung, sebagai jalur lalulintas perjalanan sistem informasi.

Kenapa  kemudianhati (Qolbu) sering di sebut ada dalam dada?



Mungkin  Karena jantung terhubung dengan syaraf yang ada dalam inti kesadaran/kinerja otak.



Sehingga ketika terjadi gejolak/konslet  pada kabel-kabel  atau syaraf otak kita akan berpotensi langsung terkoneck ke jantung.
Sehingga kinerja jantung terjadi kekacauan yang berefek menjadi berdebar-debar ๐Ÿ˜

Maka dari itu peliaharalah Qolbu/otak anda.

Agar ia (Qolbu/otak) tetep sehat dan berfungsi semua (IQ, EQ,SQ) dgn baik.
sehingga dengan sehat dan berfungsinya Qolbu dengan baik, maka akan bisa bekerja dalam membentuk kepribadian kita menjadi manusia yang berkepribadian baik, yaitu menjadi Rahmat/kasih bagi seluruh semesta alam.



ARTIKEL LAINNYA:
Pencarian dan pengenalan jati diri

Moral spiritual

Pikir kata dan perbuatan

Hukum keselarasan dan keseimbangan

Irama kehidupan

Moral spiritual


Jika menengok sebuah sejarah Kira-kira 14 abat yang lalu, Ada anak Manusia yg terpilih yang hadirnya adalah Untuk membenahi Akhlaq, maka munculah beberapa pertanyaan di benak saya.
Kenapa akhlaq (perilaku) harus di benahi???๐Ÿค”๐Ÿ˜Š
Dengan  bahan  apa dan dengan cara apa, yang akan di pakai dalam membenahi akhlaq manusia pada saat itu???๐Ÿค”๐Ÿ˜Š

Sebab yang aku fahami, apa yg di sebut "Akhlaq" adalah sebuah perilaku yg terbentuk (tercipta) berdasarkan kesadaran-kesadaran (ingatan/memory) yamg telah yang telah terisi  file-file pengetahuan serta pemahaman yang di kemudian dapat dari pendengaran, penglihatan dan Analisanya.

Sehingga pengetahuan-pengetahuan itu terbentuk menjadi sebuah file-file yang masuk ke pikiran bawah sadarnya dan jadi bahasa pemrograman di  dalam otak yang kemudian menggerakkan organ-organ tubuhnya (pikir, kata dan perbuatanya) dalam menjalani hidup dan kehidupan.

Maka isi yg terdapat didalam file-file kesadaran seseorang itu (yang telah masuk ke pikiran bawah sadarnya) akan sangat mempengaruhi bentuk perilaku-perilaku  hidup dan kehidupannya sesuai bahan-bahan dan karakter dari isi file-file pengetahuan dan pemahaman yang telah di dapatkan.

Sehingga jika ingin merubah perilaku-perilaku  manusia secara menyeluruh, tentu harus merubah (menghapus) isi file-file (doktrin-doktrin) yang telah melekat dan mengikat dalam memory (kesadaran/ingatan) orang-orang yang akan di rubah Akhlaqnya dan mengganti dengan file-file baru sesuai tujuan arah perubahan itu.

14 abad yg lalu, sosok manusia terpilih yg Ada di Arab dalam tugasanya merubah (membenahi) ahklaq, yg aku fahami adalah dengan cara merifres memory mereka melalui proses pengenalan konsep KeTuhanan (Ma'rifatulloh) yang di mulai dari  keluargahingga shohabat-shoabatnya.

Ketika keluarga dan Shohabat-shohabatnya sudah   mulai terisi dan terikat dengan kesadaran file-file pengetahuan dan pemahaman ma'rifatulloh maka dengan sendirinya (orang -orang yang telah mengimani seruan da'wahnya) mulai terbentuk Akhlaq (perilakunya) berdasarkan nilai2 Ma'rifatulloh.

Perilaku-perilaku yg terbentuk berdasarkan nilai-nilai konsep keTuhanan (Ma'rifatulloh) itulah yang aku istilahkan "moral spiritual".

Namun karena pembenahan dan pembentukan moral spiritual selama kurang lebih 13 th di mekah masih belum berhasil secara sempurna (karena berbenturan dengan hukum yg berlaku di mekah) sehingga mereka terpaksa hijrah ke "yastrib' (yg sekarang di sebut Madinah).

Sebab yang aku fahami, ending dari tujuan pembenahan moral (Akhlaq) adalah Untuk terwujudnya "Rohmatan lil'alamin".
Yaitu menjalani hidup dan kehidupan berselaras dengan  gerak irama alam dengan wujud menebar kasih kepada smesta Alam agar tidak terjadi benturan-benturan dengan hukum-hukum yang berlaku dalam kehidupan.


Dengan begitu, maka kedamaian Dan kesejahteraan bisa menjadi wujud (taman/Syurga indah) yang nyata, bukan hanya sekedar khayalan.

Adakah "sosok manusia" terpilih (yang pernah di kirim ke Arab) itu akan Ada lagi untuk membenahi Ahklaq manusia saat ini????๐Ÿค”๐Ÿค”๐Ÿค”☕☕☕☕๐Ÿ˜Š

Salam Rahayu๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™


ARTIKEL LAINNYA:
Pencarian dan pengenalan jati diri

Moral spiritual

Pikir kata dan perbuatan

Hukum keselarasan dan keseimbangan

Irama kehidupan

Pencarian dan Pengenalan Jati Diri



Dalam perjalananku mengenal jati diri banyak hal baru yang aku temui dan aku lihat ternyata tidak sesuai dengan apa yang  aku pikirkan sebelum-sebelumnya.

Dan apa yg telah aku fahami sebelnya selama ini ternyata banyak di pengaruhi oleh apa yg di sebut "katanya".

Masalah iman, masalah 'ibadah, masalah apa itu hidup dan kehidupan, ternyata banyak yang ku konsumsi yang bersumber dari "katanya".

Setelah mencoba menelusuri danendalami akan makna Hidup dan kehidupan, ternyata adalah sebuah perjalanan menuju kematian.
Dari awal, menunjukkan akhir.
Hidup menuju mati.

Artinya semua ini adalah sebuah perjalan menuju beberapa demensi alam.
Alam kandungan, alam fana, dan alam kematian.
Jauh sebelum  kita ada di alam kandungan, ternyata kita juga telah ada di dimensi alam yang lain.

Ternyata itu semua hanyalah sebuah perputaran melintasi waktu dalam perjalanan antar demensi-demensi alam.

Saat kita berada di alam fana ini (kehidupan saat ini) sesungguhnya adalah dalam rangka melaksanakan 'ibadah (pengabdian) dengan berselaras kepada hukum irama kehidupan alam semesta.



Ritual kegiatan-kegiatan yg umumnya di lakukan oleh orang-orang (yg umumnya sering di sebut ibadah) di beberapa tempat ibadah, sesungguhnya itu masih jauh dr nilai-nilai ibadah (pengabdian) yg sesungguhnya. Atau mungkin  apa2 yg dilakukan itu (tentang kegiatan-kegiatan ritual rutin itu) baru sebagian kecil dari nilai ibadah yg sesungguhnya.

Karena, nilai pengabdian yg sesungguhnya waktunya adalah 24 jam sehari.
Atau dgn kata lain, selama kita ada di kehidupan fana ini (kehidupan saat ini) harus melakukan pengabdian tanpa ada jedah atau berhenti.

Karena pengabdian yg sesungguhnya adalah menyelarasakan diri dengan gerak irama kehidupan alam semesta atau yg umum juga di sebut "rohmatan lil'alamin" agar perjalanan hidup dan kehidupan kita tidak berbenturan dengan hukum-hukum alam yang berlaku dalam kehidupan.

 Dan  karenan perputaran waktu hidup dan kehidupan ini tidak pernah berhenti, maka bentuk pengabdian (ibadah) kita juga kita tidak bisa berhenti atau ada jeda.

Sebab jika ibadah (pengabdian) kita berhenti (ada Jedam) maka akan tergilas oleh sang waktu dan perjalanan gerak irama alam semesta. Dan otomatis akan mengalami benturan-benturan dengan hukum yang berlaku dalam kehidupan.



Jadi kesimpulan saya, apa yg di sebut sebuah pengabdian (ibadah) Yaitu, "menjadi Rahmat/kasih bagi semesta alam" tanpa ada berhenti (jeda).

ูˆَู…َุง ุฎَู„َู‚ْุชُ ุงู„ْุฌِู†َّ ูˆَุงู„ْุงِู†ْุณَ ุงِู„َّุง ู„ِูŠَุนْุจُุฏُูˆْู†ِ

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.

ุธَู‡َุฑَ ุงู„ْูَุณَุงุฏُ ูِู‰ ุงู„ْุจَุฑِّ ูˆَุงู„ْุจَุญْุฑِ ุจِู…َุง ูƒَุณَุจَุชْ ุงَูŠْุฏِู‰ ุงู„ู†َّุงุณِ ู„ِูŠُุฐِูŠْู‚َู‡ُู…ْ ุจَุนْุถَ ุงู„َّุฐِูŠْ ุนَู…ِู„ُูˆْุง ู„َุนَู„َّู‡ُู…ْ ูŠَุฑْุฌِุนُูˆْู†َ


Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).



ูˆَุงِู„ٰู‰ ุซَู…ُูˆْุฏَ ุงَุฎَุงู‡ُู…ْ ุตٰู„ِุญًุง ۘ ู‚َุงู„َ ูŠٰู‚َูˆْู…ِ ุงุนْุจُุฏُูˆุง ุงู„ู„ّٰู‡َ ู…َุง ู„َูƒُู…ْ ู…ِّู†ْ ุงِู„ٰู‡ٍ ุบَูŠْุฑُู‡ٗ ูۗ‡ُูˆَ ุงَู†ْุดَุงَูƒُู…ْ ู…ِّู†َ ุงู„ْุงَุฑْุถِ ูˆَุงุณْุชَุนْู…َุฑَูƒُู…ْ ูِูŠْู‡َุง ูَุงุณْุชَุบْูِุฑُูˆْู‡ُ ุซُู…َّ ุชُูˆْุจُูˆْุٓง ุงِู„َูŠْู‡ِ ุۗงِู†َّ ุฑَุจِّูŠْ ู‚َุฑِูŠْุจٌ ู…ُّุฌِูŠْุจٌ

dan kepada kaum samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya).


ARTIKEL LAINNYA:
Pencarian dan pengenalan jati diri

Moral spiritual

Pikir kata dan perbuatan

Hukum keselarasan dan keseimbangan

Irama kehidupan